Pendidikan adalah hak bagi setiap individu, termasuk bagi mereka yang memiliki disabilitas. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak disabilitas yang kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di sinilah pentingnya peran keluarga dalam mendorong pendidikan disabilitas.
Menurut Dr. Ir. Arie Budiman, M.Sc., salah satu pakar pendidikan di Indonesia, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan anak disabilitas. “Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terdekat bagi anak, oleh karena itu dukungan dan kesadaran keluarga sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan anak disabilitas,” ungkap beliau.
Peran keluarga dalam mendorong pendidikan disabilitas dapat dimulai dari memberikan dukungan moral dan motivasi kepada anak. Dengan memberikan dukungan yang kuat, anak disabilitas akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Ani Budiarti, M.Psi., seorang ahli psikologi pendidikan, yang menyatakan bahwa “dukungan keluarga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar anak disabilitas.”
Selain itu, keluarga juga perlu berperan aktif dalam mencari solusi dan dukungan lain yang dibutuhkan oleh anak disabilitas. Misalnya dengan mencari informasi mengenai program pendidikan khusus atau bantuan teknis yang dapat membantu anak dalam proses belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Bambang, seorang orang tua anak disabilitas, “Kami selalu berusaha untuk mencari informasi dan dukungan yang dibutuhkan oleh anak kami. Karena kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, anak kami dapat meraih potensinya.”
Tidak hanya itu, peran keluarga juga penting dalam membangun kerjasama dengan sekolah dan guru anak disabilitas. Dengan berkomunikasi secara terbuka dan aktif, keluarga dapat memastikan bahwa kebutuhan anak disabilitas terpenuhi dengan baik di lingkungan sekolah. “Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan guru sangat penting dalam mendukung pendidikan anak disabilitas. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan anak disabilitas,” tutur Ibu Siti, seorang pendidik inklusi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam mendorong pendidikan disabilitas sangatlah penting. Melalui dukungan moral, motivasi, pencarian solusi, dan kerjasama dengan sekolah, keluarga dapat membantu anak disabilitas meraih potensinya dan mengakses pendidikan yang layak. Sebagaimana diungkapkan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia.” Dan peran keluarga adalah kunci dalam memastikan anak disabilitas dapat mengakses senjata tersebut.