Peran orang tua dalam pendampingan pendidikan khas memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Kolaborasi antara orang tua dan sekolah menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan anak.
Menurut Dr. Sari Yuliati, seorang ahli pendidikan inklusif, “Orang tua memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam mendampingi pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mereka merupakan mitra utama bagi sekolah dalam menyediakan dukungan dan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan anak.”
Orang tua juga perlu memahami bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, dan pendekatan yang tepat dalam mendidik anak dengan kebutuhan khusus akan berbeda pula. Hal ini ditekankan oleh Prof. Bambang Supriyadi, seorang pakar pendidikan khusus, “Kolaborasi antara orang tua dan sekolah merupakan fondasi utama dalam menciptakan kesuksesan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Orang tua perlu terlibat aktif dalam proses pendidikan anak, mulai dari mendukung di rumah hingga berkomunikasi secara rutin dengan guru-guru di sekolah.”
Selain itu, peran orang tua juga penting dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada anak-anak untuk terus belajar dan berkembang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Hadi Susanto, seorang psikolog pendidikan, “Dukungan dan dorongan yang diberikan oleh orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi belajar anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ketika orang tua ikut terlibat dan memberikan perhatian yang cukup, anak-anak akan merasa didukung dan termotivasi untuk terus berusaha.”
Sebagai orang tua, tidak ada yang lebih berharga daripada melihat anak-anak kita sukses dan bahagia. Dengan kolaborasi yang baik antara orang tua dan sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Jadi mari kita berperan aktif dalam mendampingi pendidikan khas anak-anak kita, karena kesuksesan mereka adalah tanggung jawab bersama kita.